Pengajian Rutin SLBN Tasikmalaya: Menjadi Wadah Pembentukan Karakter Siswa dan Kolaborasi Orang Tua

Suasana khidmat dan hangat menyelimuti aula SLBN Tasikmalaya pada Jumat pagi (tanggal kegiatan), saat kegiatan pengajian rutin bulanan kembali digelar. Kegiatan yang diikuti oleh guru, staf, orang tua siswa, serta siswa ini bukan sekadar agenda religius, tetapi juga menjadi ruang pembinaan karakter dan penguatan kolaborasi antara sekolah dan keluarga.

Dalam sambutannya, Kepala SLBN Tasikmalaya, ibu hj Sri Suhendrawati, M.Pd., menyampaikan pentingnya menjadikan kegiatan pengajian sebagai bagian dari upaya membangun pribadi yang tangguh, sabar, dan berakhlak mulia, terutama bagi lingkungan sekolah inklusif yang penuh dengan dinamika pembelajaran dan kebutuhan khusus.

Pengajian kali ini mengangkat tema menarik dan relevan: “Tiga Akhlak Mulia yang Meringankan Hisab di Yaumul Hisab.” Ustadzah Yiyin yang hadir sebagai penceramah menyampaikan bahwa ada tiga sikap utama yang sangat dicintai Allah dan menjadi amalan ringan di dunia namun besar dampaknya di akhirat, yaitu:

1. Memberi kepada orang yang kikir, sebuah bentuk keikhlasan dan ketulusan yang melampaui logika balas jasa.
2. Memaafkan orang yang mendzalimi, sebagai cerminan jiwa besar dan kekuatan hati yang luar biasa.
3. Menyambung kembali tali silaturahmi, bahkan kepada mereka yang telah memutuskannya, demi menjaga ukhuwah dan keberkahan hidup.

Manfaat Pengajian untuk Peningkatan Karakter Siswa

Meski siswa SLB memiliki kebutuhan khusus, nilai-nilai akhlakul mahmudah tetap dapat ditanamkan melalui pendekatan yang sesuai. Kegiatan pengajian turut diintegrasikan dengan pembiasaan positif di kelas dan lingkungan sekolah. Anak-anak dilatih untuk:
– Berbagi dan saling membantu dengan teman, walau hanya dalam bentuk kecil seperti meminjamkan alat tulis atau memberi kesempatan saat bermain.
– Belajar memaafkan jika terjadi konflik kecil antar teman, dengan bimbingan guru melalui pendekatan sosial emosional.
– Menjaga silaturahmi dan sopan santun, termasuk dengan guru, orang tua, dan staf sekolah.

Guru-guru SLBN Tasikmalaya pun aktif menerapkan nilai-nilai pengajian ke dalam kegiatan belajar sehari-hari, baik dalam bentuk cerita bergambar, drama sederhana, maupun kegiatan praktik langsung yang menyenangkan bagi siswa.

Anak-anak memiliki potensi yang luar biasa, dan pembinaan karakter harus terus diberikan. Dengan pengajian ini, guru memiliki energi dan inspirasi baru untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan secara konsisten.

Meningkatkan Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua

Yang menarik, kegiatan pengajian ini juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempererat komunikasi antara sekolah dan orang tua. Diskusi informal seusai ceramah dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman mendampingi anak di rumah, saling memberi motivasi, hingga menjajaki kolaborasi kegiatan ke depan yang lebih bersinergi.

Seorang orang tua siswa menyampaikan bahwa pengajian ini bukan hanya dapat menenangkan hati, tapi juga membuatnya merasa tidak sendirian. Para orang tua jadi punya ruang untuk saling menguatkan.

Dengan pengajian rutin bulanan seperti ini, SLBN Tasikmalaya membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan nilai-nilai kehidupan, yang harus ditanamkan bersama—oleh sekolah dan keluarga.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top